Sabtu, 08 Agustus 2015

Makalah ekosistem sawah

Gue disini mau ngepost tugas IPA gue waktu kelas 7. cekidot!!


Makalah Ekosistem Sawah


1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan"
Ekosistem sawah merupakan ekosistem yang mencirikan ekosistem pertanian sederhana dan monokultur berdasarkan atas komunitas tanaman dan pemilihan vegetasinya. Sebenarnya merupakan hubungan komponen yang membentuk sistem. Ini berarti baik dalam struktur maupun fungsi komponen-komponen tadi adalah suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Sebagai konsekwensinya apabila salah satu komponen terganggu, maka komponen lainnya secara cepat atau lambat akan terpengaruh. Sistem alam ini disebut sebagai sistem ekologi, yang kemudian disingkat dan menjadi lebih dikenal sebagai ekosistem.
      Selain itu ekosistem yang berada di sawah bukanlah ekosistem alami, akan tetapi sudah berubah sehingga akan sangat rentan terjadi ledakan suatu populasi di daerah tersebut. Hal inilah yang menjadikan daerah pertanian dan perkebunan sering terjadi serangan hama. Oleh karena itu ledakan hama merupakan ciri setiap pertanian monokultur (Untung, 1993).


1.2 RUMUSAN MASALAH

1.                                          Bagaimana hubungan antar komponen biotik ekosistem sawah ?
2.                                          Mengapa jamur tumbuh di lahan sawah yang telah dibakar ?
3.                                          Mengapa pak tani menyemprotkan pestisida ke lahan sawahnya ?


1.3 TUJUAN

1.      Menentukan hubungan antar komponen ekosistem sawah.
2.      Menjelaskan penyebab  jamur dapat  tumbuh di lahan sawah yang telah dibakar.
3.      Menjelaskan tujuan pak tani menyemprotkan pestisida ke lahan sawahnya.

2. PEMBAHASAN
Istilah ekosistem pertama kali di kemukakan oleh Tansley (1935). Ia mengemukakan bahwa hubungan timbal balik antara komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia, mikroba) dengan komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah dsb) dialam. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Di ekosistem sawah terdapat interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya, yaitu rantai makanan, jaring makanan, piramida makanan, simbiosis, dan organism.
1.Rantai makanan adalah hubungan atau peristiwa makan dan dimakan antar makhluk hidup di dalam lingkungannya menurut urutan tertentu. Dalam rantai makanan  makhluk hidup yang berperan sebagai produsen dan konsumen. Rantai makanan selalu diawali dengan tumbuhan. Karena tumbuhan dapat mengubah air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat dengan bantuan energy cahaya matahari dan menyimpannya menjadi makanan cadangan. Makanan cadangan itu tersebut akan digunakan oleh tumbuhan itu sendiri dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, tumbuhan berperan sebagai produsen karena mampu menghasilkan makanan sendiri dan menjadi sumber energi utama bagi makhluk hidup yang lain. Makhluk hidup yang mendapatkan makanan dari  produsen atau makhluk hidup yang lainnya disebut konsumen. Dan pengurai berfungsi untuk menguraikan kembali karena konsumen tersebut telah mati dan membusuk. 

  2.Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan.
               3.Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem. 



4.Simbiosis adalah bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Simbiosis dibedakan menjadi 3, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme,                      dan simbiosis parasitisme.
a)      Simbiosis mutualisme adalah hubungan antar dua jenis makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan. Contohnya, seekor kerbau dengan burung jalak, bunga dengan lebah/kupu-kupu.
b)      Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Contohnya, tanaman anggrek dengan pohon yang ditumpanginya, ikan remora dengan ikan hiu.
c)  Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada salah satu pihak. Contohnya Tali putri dengan inangnya, Tanaman benalu dengan inangnya, cacing tambang yang hidup di dalam usus 
a)      manusia, Cacing Pita yang hidup di dalam usus manusia, Kutu dengan hewan tempat ia tinggal.
1.Organism adalah jenis klasifikasi makhluk hidup (organisme) berdasarkan cara memperoleh makanan. Organism dibedakan menjadi 2, yaitu organism autotrof dan organism heretotrof
a)      Organism Autotrof adalah adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik yang tersedia di alam. Bahan-bahan anorganik tersebut diolah dan diubah menjadi bahan organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Contoh organisme autotrof adalah tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik dengan bantuan cahaya. Reaksi fotosintesis terjadi di dalam klorofil. Secara sederhana, proses fotosintesis dapat dirumuskan:


 



b)      Organisme Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Organisme heterotrof meliputi konsumen dan dekomposer. Berdasarkan makanannya, konsumen yang merupakan organisme heterotrof dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu:
1)   Herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan. Contoh herbivora adalah kambing, sapi, dan rusa.
2)   Karnivora, yaitu hewan pemakan daging. Contoh karnivora adalah kucing, harimau, serigala, dan beruang.
3)    Omnivora, yaitu hewan pemakan segala, baik tumbuhan maupun daging. Contoh omnivora adalah tikus dan musang.

Pada ekosistem sawah terdapat pula komponen penting yang membangun ekosistem sawah tersebut, terdapat dua komponen penting, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
1.      Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik
2.      Komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.

Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus.
Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari, tekanan udara.

Pada ekosistem sawah juga terdapat penyebaran pestisida, yang dilakukan oleh para petani.
1.      Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (“hama“) yang diberi akhiran -cide (“pembasmi”). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya beracun. Dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai “racun”.Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.Pestisida adalah bahan-bahan kimia yang tidak terlepas dari penggunaannya untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu lainnya. Pestisida tidak saja membawa dampak yang positif terhadap peningkatan produk pertanian, tapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya, (Diana, 2000).Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali.
2.      Penggolongan  pestisida menurut  jasad  sasaran
o   Insektisida, racun serangga (insekta)
o   Fungisida, racun cendawan / jamur
o   Herbisida, racun gulma / tumbuhan pengganggu
o   Akarisida, racun tungau dan caplak (Acarina)
o   Rodentisida, racun binatang pengerat (tikus dsb.)
Nematisida, racun nematoda, dst.



1.      Hubungan timbal balik antar komponen ekosistem sawah.

           Ayam dan cacing tanah memiliki hubungan timbal balik, yaitu simbiosis parasitisme. Karena ayam memakan cacing yang berperan untuk menyuburkan tanah.
 

    Tumbuhan air dan air memiliki hubungan timbal balik simbiosis komensalisme. Karena tumbuhan air ini hanya menumpang di air, dan tidak merugikan air.


Jamur dan bekas padi  yang sudah dibakar memiliki hubungan timbal balik yaitu simbiosis mutualisme karena jamur berperan sebagai pengurai dari padi yang telah dibakar tersebut. Dan jamur mendapat tempat tinggal di lahan sawah tersebut. 

2.      Karena jamur merupakan tumbuhan saprofit atau tumbuhan yang hidup di tempat yang lembab, dan jamur juga dapat membantu penguraian padi tersebut.


3.      Karena padi membutuhkan pestisida yang dapat membantu melindungi padinya



PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Pola interaksi ini terjadi antara komponen biotik dengan komponen abiotik dan antara komponen biotik dan biotik.
Interaksi antara makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jaring makanan dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.
 Dengan adanya pestisida, tumbuhan padi tersebut terhindar dari serangan hama. Namun penggunaanya harus sesuai dengan takarannya sendiri-sendiri. Jika tidak sesuai dengan takarannya berakibat menurunkan kualitas dari padi tersebut.


B.     SARAN
                                                                       
           Sebaiknya kita sebagai warga yang tinggal disekitar daerah tersebut harus menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan adanya sampah di sawah pada gambar tersebut, kami menyarankan agar tidak membuang sampah sembarangan demi kelangsungan hidup organisme biotik maupun abiotik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar