Makalah Ekosistem Sawah
1.
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem
merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi
timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi
antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi
yang ada.
Dalam
ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan"
Ekosistem
sawah merupakan ekosistem yang mencirikan ekosistem pertanian sederhana dan
monokultur berdasarkan atas komunitas tanaman dan pemilihan vegetasinya. Sebenarnya
merupakan hubungan komponen yang membentuk sistem. Ini berarti baik dalam
struktur maupun fungsi komponen-komponen tadi adalah suatu kesatuan yang tidak
dapat terpisahkan. Sebagai konsekwensinya apabila salah satu komponen
terganggu, maka komponen lainnya secara cepat atau lambat akan terpengaruh. Sistem
alam ini disebut sebagai sistem ekologi, yang kemudian disingkat dan menjadi
lebih dikenal sebagai ekosistem.
Selain itu ekosistem yang berada di sawah
bukanlah ekosistem alami, akan tetapi sudah berubah sehingga akan sangat rentan
terjadi ledakan suatu populasi di daerah tersebut. Hal inilah yang menjadikan
daerah pertanian dan perkebunan sering terjadi serangan hama. Oleh karena itu
ledakan hama merupakan ciri setiap pertanian monokultur (Untung, 1993).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan antar komponen biotik
ekosistem sawah ?
2.
Mengapa jamur tumbuh di lahan sawah yang
telah dibakar ?
3.
Mengapa pak tani menyemprotkan pestisida
ke lahan sawahnya ?
1.3 TUJUAN
1. Menentukan
hubungan antar komponen ekosistem sawah.
2. Menjelaskan
penyebab jamur dapat tumbuh di lahan sawah yang telah dibakar.
3. Menjelaskan
tujuan pak tani menyemprotkan pestisida ke lahan sawahnya.
2.
PEMBAHASAN
Istilah
ekosistem pertama kali di kemukakan oleh Tansley (1935). Ia mengemukakan bahwa
hubungan timbal balik antara komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia,
mikroba) dengan komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah dsb) dialam. Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Di ekosistem sawah terdapat
interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya, yaitu rantai makanan, jaring
makanan, piramida makanan, simbiosis, dan organism.
1.Rantai
makanan adalah hubungan atau peristiwa makan dan dimakan antar makhluk hidup di
dalam lingkungannya menurut urutan tertentu. Dalam rantai makanan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen
dan konsumen. Rantai makanan selalu diawali dengan tumbuhan. Karena tumbuhan
dapat mengubah air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat dengan bantuan
energy cahaya matahari dan menyimpannya menjadi makanan cadangan. Makanan
cadangan itu tersebut akan digunakan oleh tumbuhan itu sendiri dan makhluk
hidup lainnya. Oleh karena itu, tumbuhan berperan sebagai produsen karena mampu
menghasilkan makanan sendiri dan menjadi sumber energi utama bagi makhluk hidup
yang lain. Makhluk hidup yang mendapatkan makanan dari produsen atau makhluk hidup yang lainnya
disebut konsumen. Dan pengurai berfungsi untuk menguraikan kembali karena
konsumen tersebut telah mati dan membusuk.
2.Jaring-jaring
makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan.
3.Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem.
4.Simbiosis
adalah bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Simbiosis
dibedakan menjadi 3, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan
simbiosis parasitisme.
a) Simbiosis
mutualisme adalah hubungan antar dua jenis makhluk hidup yang bersifat saling
menguntungkan. Contohnya, seekor kerbau dengan burung jalak, bunga dengan
lebah/kupu-kupu.
b) Simbiosis
komensalisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang menguntungkan
salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Contohnya, tanaman anggrek
dengan pohon yang ditumpanginya, ikan remora dengan ikan hiu.
c) Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua jenis
individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada
salah satu pihak. Contohnya Tali putri dengan inangnya, Tanaman benalu dengan
inangnya, cacing tambang yang hidup di dalam usus
a) manusia,
Cacing Pita yang hidup di dalam usus manusia, Kutu dengan hewan tempat ia
tinggal.
1.Organism
adalah jenis klasifikasi makhluk hidup (organisme) berdasarkan cara memperoleh
makanan. Organism dibedakan menjadi 2, yaitu organism autotrof dan organism
heretotrof
a) Organism
Autotrof adalah adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri dari
bahan anorganik yang tersedia di alam. Bahan-bahan anorganik tersebut diolah
dan diubah menjadi bahan organik yang dibutuhkan oleh organisme untuk
kelangsungan hidupnya. Contoh organisme autotrof adalah tumbuhan hijau.
Tumbuhan hijau adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri melalui
proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan senyawa organik
dari senyawa anorganik dengan bantuan cahaya. Reaksi fotosintesis terjadi di
dalam klorofil. Secara sederhana, proses fotosintesis dapat dirumuskan:
b) Organisme
Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Oleh
karena itu, untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada
organisme lain. Organisme heterotrof meliputi konsumen dan dekomposer.
Berdasarkan makanannya, konsumen yang merupakan organisme heterotrof dibedakan
menjadi tiga kelas, yaitu:
1) Herbivora,
yaitu hewan pemakan tumbuhan. Contoh herbivora adalah kambing, sapi, dan rusa.
2) Karnivora,
yaitu hewan pemakan daging. Contoh karnivora adalah kucing, harimau, serigala,
dan beruang.
3) Omnivora, yaitu hewan pemakan segala, baik
tumbuhan maupun daging. Contoh omnivora adalah tikus dan musang.
Pada ekosistem sawah terdapat pula
komponen penting yang membangun ekosistem sawah tersebut, terdapat dua komponen
penting, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
1. Komponen
biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan,
tumbuhan, dan jasad renik
2. Komponen
abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah,
udara, cahaya, dan sebagainya.
Keberadaan komponen abiotik dalam
ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik
apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut,
contohnya air, udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya
komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di
hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan,
tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan
sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus.
Komponen abiotik yang tidak
tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari, tekanan udara.
Pada ekosistem sawah juga terdapat
penyebaran pestisida, yang dilakukan oleh para petani.
1. Pembasmi
hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,
memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest
(“hama“) yang diberi akhiran -cide (“pembasmi”). Sasarannya bermacam-macam,
seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang
dianggap mengganggu. Pestisida biasanya beracun. Dalam bahasa sehari-hari,
pestisida seringkali disebut sebagai “racun”.Pestisida adalah substansi kimia
dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan
berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga,
tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi
(jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan
ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap
merugikan.Pestisida adalah bahan-bahan kimia yang tidak terlepas dari
penggunaannya untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu lainnya. Pestisida
tidak saja membawa dampak yang positif terhadap peningkatan produk pertanian,
tapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya, (Diana,
2000).Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang
mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan
bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk
mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau
ambang kendali.
2. Penggolongan pestisida menurut jasad
sasaran
o
Insektisida, racun serangga (insekta)
o
Fungisida, racun cendawan / jamur
o
Herbisida, racun gulma / tumbuhan
pengganggu
o
Akarisida, racun tungau dan caplak
(Acarina)
o
Rodentisida, racun binatang pengerat
(tikus dsb.)
Nematisida,
racun nematoda, dst.
1. Hubungan
timbal balik antar komponen ekosistem sawah.
Ayam dan cacing tanah memiliki hubungan timbal
balik, yaitu simbiosis parasitisme. Karena ayam memakan cacing yang berperan
untuk menyuburkan tanah.
Tumbuhan air dan air memiliki hubungan
timbal balik simbiosis komensalisme. Karena tumbuhan air ini hanya menumpang di
air, dan tidak merugikan air.
Jamur dan bekas
padi yang sudah dibakar memiliki
hubungan timbal balik yaitu simbiosis mutualisme karena jamur berperan sebagai
pengurai dari padi yang telah dibakar tersebut. Dan jamur mendapat tempat
tinggal di lahan sawah tersebut.
2. Karena
jamur merupakan tumbuhan saprofit atau tumbuhan yang hidup di tempat yang
lembab, dan jamur juga dapat membantu penguraian padi tersebut.
3. Karena
padi membutuhkan pestisida yang dapat membantu melindungi padinya
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setiap organisme tersebut tidak dapat
hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain dan lingkungannya.
Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Pola interaksi
ini terjadi antara komponen biotik dengan komponen abiotik dan antara komponen
biotik dan biotik.
Interaksi antara makhluk hidup yang lain
dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan,
jaring makanan dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama,
yaitu simbiosis.
Dengan
adanya pestisida, tumbuhan padi tersebut terhindar dari serangan hama. Namun
penggunaanya harus sesuai dengan takarannya sendiri-sendiri. Jika tidak sesuai
dengan takarannya berakibat menurunkan kualitas dari padi tersebut.
B.
SARAN
Sebaiknya kita
sebagai warga yang tinggal disekitar daerah tersebut harus menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan adanya sampah di sawah pada gambar
tersebut, kami menyarankan agar tidak membuang sampah sembarangan demi
kelangsungan hidup organisme biotik maupun abiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar